} 2015

19 Cara Merawat Buku yang Bisa Anda Lakukan Sekarang

1 komentar
cara merawat bukuBayangkan anda mewariskan puluhan atau ratusan buku kepada anak cucu anda.

Atau memiliki koleksi buku super lengkap yang dibaca banyak orang.

Memiliki keduanya akan membuat anda BERJASA SANGAT BANYAK.

Masalahnya, anda tidak mungkin bisa melakukan semua itu tanpa melakukan perawatan buku. Tapi tak apa - karena merawatnya SANGAT MUDAH dan MURAH. Anda tak perlu jutaan rupiah untuk melakukannya.

Dan berikut ini adalah berbagai tips merawat buku versi saya :

19 Cara Super Mudah Merawat Buku


Beli/dapatkan rak buku


rak buku

Kunci pertama untuk merawat buku adalah anda harus punya tempat.

Kalau tidak, buku akan rusak dengan cepat.

Karena tidak ada tempat yang pasti, buku akan tercecer. Dan kalau tercecer, buku anda bisa kena cipratan kopi, dirusak anak, dan hal buruk lain yang bisa terjadi.

Dan tempat paling bagus adalah dengan memakai rak atau lemari buku.

Desainnya tidak perlu unik, cukup seperti lemari biasa. Dan belilah rak buku yang kuat dan kokoh. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah.
Anda bisa langsung beli yang agak besar, karena seiring waktu buku yang terkumpul semakin banyak.

Uang saya tidak cukup, butuh waktu lama untuk menyisihkannya.

Ada beberapa cara :
1. Selagi menyisihkan uang, taruhlah buku di satu tempat - misalnya kamar anda.
2. Jika anda kreatif, carilah lemari atau rak apa saja yang sudah tidak terpakai. Lakukan sedikit modifikasi dan taruh buku anda disitu.
3. Carilah lemari atau rak bekas dari tetangga, teman, atau kenalan anda. Pastikan kuat dan kokoh.

Dengan 3 cara diatas anda tak perlu susah-susah menghabiskan uang.

2. Berikan sampul


Tips kedua ini terlihat remeh, tapi sangat penting.

Beli sampul plastik buku yang bening, lalu tutupi buku dengannya. Jangan terlalu ketat atau longgar.

Saya relatif jarang menyampuli buku, karena bagi saya sangat merepotkan. Malah kadang membuat buku rusak. Karena itu, jika anda seperti saya, jangan paksa untuk menyampuli buku anda - karena akan sia-sia.

Alternatifnya, carilah teman anda yang tangannya rapi dan minta bantuan.

3. Gunakan pembatas buku


Saya pribadi juga agak malas membatasi halaman buku. Biasanya langsung dilipat. Memang sih, dampaknya tidak akan terlalu besar.

Tapi kalau mau buku anda terlihat benar-benar perfect, maka pakailah pembatas. Gunakanlah kertas yang agak keras sebagai pembatas.

4. Susun buku dengan cara berdiri


menyusun buku dengan berdiri

Hal ini untuk menghindari kerusakan jilid buku dan cover-nya apabila ditumpuk.

Hal ini bukan masalah besar bagi saya. Buktinya, buku ayah saya disusun bertumpuk tapi tetap bagus setelah belasan tahun. Jadi, bukanlah faktor yang amat besar.

5. Susun buku sesuai kategori


Jangan campur buku. Pisahkan sesuai kategorinya.

Hal ini berguna agar anda mudah mencari buku. Jadi, jika buku anda masih berantakan pengaturannya, atur ulang.
Contoh langkah mengkategorikan :


  1. Pisahkan buku menurut kategori, misalnya novel, komik, kumpulan cerpen, dan kumpulan puisi.
  2. Buat sub kategori (sb) pada setiap kategori. Misalnya komik sb-nya adalah Naruto, One Piece, dan Doraemon. Susunlah menurut sb tersebut.
  3. Kalau novel dan kumpulan cerpen bisa dipisahkan menurut genre, misalnya misteri, histori-fiksi, dsb. atau pengarangnya - tergatung selara dan kapasitas buku. Tapi kalau saya lebih suka untuk mengkategorikan menurut genre
  4. Jika ada buku berseri, susun dengan urut. Misalnya saya punya buku Tetralogi Buru. Saya akan susun dari kiri ke kanan : Buku 1, Buku 2, Buku 3, dan Buku 4.


6. Bersihkan dan cek ulang buku secara teratur


Keluarkan buku dari rak dan bersihkan dengan kain kering, kemonceng, atau alat kebersihan lain - hindari menggunakan alat yang basah.

Cek juga rak dan buku, apakah ada serangga, lubang, atau kerusakan lain. Untung menghindari serangga, anda bisa lihat pada tips selanjutnya.
Kedua hal diatas sebaiknya anda lakukan selama 1 atau 2 bulan sekali.

7. Jangan menekuk, melipat, atau mencorat-coret halaman buku


Saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkan penekukan buku (untuk menandai halaman). Tapi penting juga untuk menjaga kualitas buku.

Tapi janganlah melipat buku (melipat jadi dua). Karena tidak akan enak dilihat jika mau dibaca kembali.

Apalagi mencorat-coret atau menggarisi. Hal tersebut akan sangat menganggu jika ada orang lain yang membaca. Jika memang diperlukan, catatlah di buku khusus catatan.

8. Taruh kamper pada rak buku untuk menghindari serangga


Salah satu hal paling merepotkan adalah jika buku anda termakan oleh serangga.

Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk menghindarinya :

1. Beri kamper
2. Taruh biji lada putih dalam kain di dalam rak
3. Taruh arang dalam amplop di dalam rak

Pilih salah satu dari 3 cara diatas.

9. Beri cahaya yang cukup untuk membatasi ngengat


Taruhlah rak atau buku di dalam tempat yang memiliki cahaya yang cukup untuk membatasi ngengat.

Anda bisa membuka jendela kamar untuk membiarkan sinar matahari masuk. Tapi ya jangan terlalu ekstrim, misalnya tetap menyalakan lampu pada saat tidur. Hehehe.

Tapi jangan juga biarkan buku terkena sinar matahari langsung supaya buku tidak kuning dan bergelombang. Oleh karena itu cermatlah dalam mengatur pencahayaan di dalam kamar.

10. Jauhkan rak dari dinding


Setidaknya hindari kontak langsung dengan dinding. Supaya serangga tidak merambat.

11. Beri celah udara pada rak


Karena kelembaban adalah hal yang berbahaya bagi buku, maka solusinya adalah memberikan celah/ventilasi udara.

Selain itu, kalau anda punya AC bisa mengatur hal ini : kelembapan relatif 45-60 persen dengan temperatur 20-24 Celsius.

Tapi ya, tidak punya AC bukan masalah yang terlalu besar.

12. Hindari memfoto kopi buku


Hal ini termasuk yang paling saya hindari.

Karena memfoto kopi dapat merusak jilid buku dengan mudah.

13. Bersihkan tangan sebelum membaca buku


cuci tangan


Ini tips yang simpel tapi banyak orang tidak mau melakukannya.

Padahal lemak dari makanan, atau zat-zat lain dapat membuat buku kuning dan merubah warnanya.

...Jadi selalu bersihkan tangan sebelum membaca buku.

14. Jangan jadikan buku sebagai pengganjal atau alas


Satu lagi tips simpel yang banyak orang malas melakukannya.


15. Catatlah buku jika dipinjam - buat perjanjian


buat perjanjian
Jangan meminjamkan buku anda dengan begitu mudah.

Maksud saya bukan pelit. Tapi untuk menjaga buku, sebisa mungkin buat perjanjian saat orang meminjam buku.

Misalnya :

1. Dia tidak boleh merusak buku
2. Jika hilang harus ganti dengan buku baru
3. Dan sebagainya.

Tentu saja bilang dengan tutur kata yang sopan. Bilang kalau anda tidak pelit, tapi hanya untuk kenyamanan bersama.

16. Hindari menyimpan buku di dalam kotak kardus atau rak kayu


Kardus dan kayu mengandung asam yang bisa membuat kertas menjadi kuning. Karena itu, usahakan memberi pembatas plastik atau bookend.

17. Jangan mencampur buku yang sudah terkena rayap/jamur dengan buku yang 'sehat'


Hal ini karena buku yang sudah terinfeksi bisa menular ke buku lain.

Karena itu selalu periksa buku anda setiap 1 atau 2 bulan. Dan segera pisahkan buku yang telah terkena rayap atau jamur di tempat khusus.

18. Jangan memberi pestisida pada buku

Jangan pernah melakukannya!

Serangga mungkin akan pergi jauh-jauh. Tapi buku dan mata anda akan rusak.

19. Perlakukan buku tua (langka) dengan khusus


Buku langka yang tua (berpuluh-puluh sampai ratusan tahun) memiliki cacat yang sering ditemukan.

Yaitu halaman yang sering menempel satu dengan yang lain.

Solusinya adalah dengan merendam kertas yang lengket di air selama setengah jam dan angin-anginkan sampai kering.


Sekian...


Bagaimana, mudah bukan?

Merawat buku memang tidak susah. Yang penting anda punya komitmen.

Anda bisa cari tips yang lain. Tapi asal tahu saja, saya sudah merangkum semua tips perawatan buku dari berbagai sumber yang ada. Seperti Wikihow, Goodreads Group, dan artikel lain.

Jadi seperti biasa, jangan lupa share post ini di media sosial (ada tombolnya disamping kiri) untuk membantu teman-teman lain yang mau merawat buku.

Atau kalau anda punya cara lain, silahkan berbagi melalui kotak komentar. Thanks!

1 komentar :

Posting Komentar

Apa Manfaat Belajar Sejarah? Inilah 21 Poinnya!

Tidak ada komentar

manfaat belajar sejarah

Apa sih manfaat belajar sejarah? Mungkin bagi anda, sejarah adalah pelajaran yang membosankan. Tapi bagi saya sendiri, sejarah begitu hebat. Karena pada akhirnya, toh, guru yang mengasyikkan juga jadi faktor penentu kenapa kita suka terhadap suatu pelajaran.

Tapi, tahukah anda kenapa Sukarno bisa melakukan revolusi?


Karena dia berani dan karena dia banyak baca buku – jadi dia cerdas.

Satu lagi : dan dia suka sekali belajar sejarah.

Ingat kata-katanya : “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.

Maka pelajarilah sejarah – kecuali anda tidak punya mimpi yang besar.

Maka dari itu, hari ini saya membuat report super lengkap sebagai langkah awal anda untuk belajar sejarah dan jadi manusia hebat.

Manfaat Belajar Sejarah


1. Menginspirasi Suatu Pergerakan


Banyak pergerakan terinspirasi dari sejarah.

Contohnya peristiwa penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed (pada 1453) :

penaklukan konstantinopel oleh sultan mehmed


Adalah Sultan Mehmed yang mengakhiri dahaga penaklukkan Konstantinopel. Tahu darimana dia dapat inspirasi? Dari sejarah penaklukkan demi penaklukkan oleh Nabi Muhammad!

Tidak hanya sampai disitu, sejarah kekalahan demi kekalahan dan keberhasilan kaum muslimin dipelajarinya betul-betul. Dicatatnya dan dijadikan pembelajaran.

Bagaimana dengan sekarang?

Ada banyak sekali inspirasi dan pelajaran yang kita dapat dari peristiwa pergerakan nasional :


  • Kegagalan pemberontakan PKI melawan Belanda disebabkan kurangnya kesabaran dan keterburu-buruan.
  • SI dan PKI menjadi terpecah-pecah karena adanya keputusan Komunis melawan Islam. Akibatnya, Belanda mampu meredam pergerakan.
  • Hampir semua peristiwa perlawanan melawan Belanda pada abad 17 dan 18 mengalami kegagalan – karena bersifat kedaerahan.
  • Melawan Belanda pada abad 20 di Indonesia berarti dipenjara dan diasingkan. Dan banyak tokoh bersedia untuk itu.
  • Portugis dapat diusir dari Nusantara pada abad 16 karena bersatunya 3 poros kekuatan Aceh – Demak – Ternate untuk melawannya.
  • Dan seterusnya…


Nah, apa yang bisa anda dapatkan dari semua peristiwa tersebut untuk diaplikasikan dalam pergerakan saat ini? (pergerakan misalnya berorganisasi, membuat blog yang besar, membuat perusahaan, dsb.)

Banyak sekali bukan?

Memang sejarah setiap era sangatlah berbeda. Solusinya pun akan berbeda di setiap era sejarah. Ada ungkapan “kamu tak akan pernah menemukan sungai yang sama dua kali (karena air sungai terus mengalir)”

Tapi dengan melihat sejarah, kita bisa terinspirasi dan belajar dari hal-hal yang telah terjadi.

2. Membantu Kita Mencari Bukti Peradaban


Sejarah bisa ditemukan dalam bentuk apa saja. Dari tulisan-tulisan, koin-koin, atau cerita dari mulut ke mulut.

Dan dari situlah kita bisa mendapatkan bukti peradaban – kalau dulu pernah ada peristiwa hebat di tanah tempat kita berdiri.

Misalnya koin era Majapahit, dan tulisan-tulisan tentang Majapahit, dan pahatan tentang Majapahit dapat menjadi bukti peradaban adanya Majapahit.

3. Menentukan Asal-Usul


Menentukan asal-usul sangatlah memerlukan sejarah. Dari konteks paling kecil sampai yang paling besar.

Misalnya kita memanfaatkan sejarah silsilah keluarga untuk mengetahui asal-usul kita. Hal ini tidak hanya membuat kita mengetahui asal-usul, tapi juga memberi kepuasan.

Tapi sejarah memiliki andil yang sangat besar.

Yaitu dalam penentuan wilayah Indonesia :

Dalam sidang BPUPKI terjadi perdebatan mengenai wilayah Indonesia setelah merdeka. Terdapat 4 opsi saat itu :


  • Bekas Hindia Belanda
  • Hindia Belanda ditambah Borneo, Papua, dan Timor dan kepulauan sekelilingnya
  • Hindia Belanda ditambah Borneo utara, Papua dan Timor semua
  • Hindia Belanda minus Papua


Semua opsi tersebut dipilih karena berbagai faktor sejarah, kesamaan bahasa, bentuk pulau, dan peradaban.

Kalau kita lihat Papua, tidak ada kesamaan geografis dan wilayahnya. Disini Papua bisa diberikan kemerdekaan sendiri. Seperti yang didukung Mohammad Hatta, “jangan-jangan kita tidak puas hanya dengan Papua saja, tapi juga Solomon terus ke Laut tengah. Apakah kita bisa mempertahankan wilayah yang begitu luas? Seolah kita ini sebelum merdeka, sudah menganjurkan politik imperialisme. Mau ini mau itu…. Janganlah kita mengeluarkan alasan yang agak menyerupai semangat imperialistis.”

Tapi hal tersebut dibantah dan seperti kita ketahui sekarang Papua telah menjadi bagian Indonesia.

Kenapa dibantah? Karena sejarah :


  • Papua dulunya adalah bagian kerajaan Tidore
  • Di Digul, Papua, adalah tempat pembuangan para pejuang kemerdekaan
  • Papua juga adalah wilayah Hindia Belanda, merasakan penderitaan yang sama dengan wilayah Indonesia yang lain


Tanpa adanya sejarah tersebut, tidak bisa kita tentukan asal-usul wilayah Indonesia, khususnya wilayah Papua di Indonesia.

Dalam contoh ini pula kita bisa melihat kalau kekuatan sejarah bisa mengalahkan akar geologis yang berlainan.

Itulah andil sejarah (dan orang yang mempelajarinya). Tapi kita harus ingat juga : jangan hanya jadikan sejarah sebagai patokan untuk melakukan sesuatu.

4. Meningkatkan Kemampuan Analisa


Apa hubungannya sejarah dengan kemampuan analisa?

Erat sekali! Lihat :

Sebagian dari sejarah adalah peristiwa penaklukan, perang, demonstrasi, dan revolusi.

Demonstrasi, revolusi, dsb. itu menyebabkan perubahan arah sejarah

Darisini kita belajar menganalisa apa yang bisa menyebabkan perubahan arah sejarah

Banyak sekali peristiwa sejarah yang mengubah arah sejarah dan menciptakan sejarah baru :


  • Revolusi Prancis
  • Revolusi Indonesia
  • Konferensi Asia-Afrika
  • Perang Dunia
  • Dan seterusnya…


Dari belajar mengenai sejarah-sejarah itu kita bisa tahu : kenapa revolusi bisa terjadi, siapa dalangnya, apa dampaknya, seberapa besar pengaruhnya. Hal ini meningkatkan kemampuan analisa kita akan semua informasi sejarah yang ada – untuk membuat kesimpulan (meski kesimpulan itu telah ada dan sudah dianalisis)

Misalnya kita bisa melihat peristiwa kegagalan Perang Jawa terhadap Belanda. Darisini ada beberapa catatan :


  • Siapa dalangnya?
  • apa sebabnya?
  • Terakhir dan terpenting : kenapa bisa gagal?

Pertanyaan ‘kenapa bisa gagal?’ itu meningkatkan kemampuan analisa kita. Menggali lembar-lembar sejarah dan menemukan fakta-fakta – lalu menarik kesimpulan kenapa pemberontakan tersebut bisa gagal.


5. Mengetahui Mimpi-Mimpi Masa Lalu untuk Merealisasikannya (Yang Belum Terwujud)


Ingat, sejarah adalah segala peristiwa yang tercatat, yang terbukti.

Termasuk tulisan-tulisan adalah bukti sejarah…

...Dan banyak tulisan (buku) yang dibuat tokoh-tokoh besar selain membuat kita mengetahui sejarah dan pemikiran saat itu, juga membuat kita mengetahui impian si tokoh untuk sejarah [masa] yang akan datang.

Impian tersebut tidak harus jelas. Tapi bisa juga terlihat dari pemikiran dan tindakan mereka…

Misalnya :


  • Tan Malaka dalam buku-nya : Madilog berusaha menghilangkan feodalisme (berpaku pada takhayul) di Indonesia.
  • Soe Hok Gie dari catatan hariannya : Catatan Seorang Demonstran dan tulisan-tulisannya bermimpi untuk melihat keadaan persamaan hak antara suku, agama, ras, dan warna kulit. Semua orang hanya berusaha untuk membangun dunia yang lebih baik.
  • Tokoh-tokoh pahlawan abad 17, 18, dan 19 berusaha membuat Indonesia merdeka – meski sifatnya masih kedaerahan.
  • Dan seterusnya…


Yang mana yang sudah terealisasi : baru nomor 3.

Feodalisme masih ada. Banyak sekali pertentangan antar agama, suku, dan ras.

Adalah tugas kita untuk melihat catatan sejarah, impian para pemikir di Indonesia. Dan mewujudkannya.

6. Memberi Kesenangan dan Kegembiraan



gambar senyumTanyakan saja pada orang yang belajar sejarah…

Mereka senang sekali belajar sejarah!

Kenapa?

Banyak sekali alasannya, yang jelas mereka bahagia. Tapi alasan paling sahih (juga dialami oleh saya sendiri) adalah :

Orang yang belajar sejarah mendapat pengetahuan baru.

Bayangkan rasa senang anda ketika mendapatkan jawaban saat ulangan. Kurang-lebih begitu pula sensasi orang yang belajar sejarah.

Mengetahui hal baru. Kemudian makin penasaran lagi akan sejarah dunia. Sejarah yang hebat membuat kita gembira, senang, terinspirasi.

Dan kadang sejarah yang tragis membuat kita sedih.

Semua itu membuat kita terpacu untuk membuat hari yang lebih baik…

7. Menjadi Inspirasi Pembuatan Karya Sastra


Pernah baca novel ‘Arok Dedes’?

roman arok dedes


Buat anda yang belum tahu, novel tersebut adalah salah satu novel terbaik Indonesia sepanjang masa yang ditulis Pramoedya Ananta Toer.

Dan berlatar belakang sejarah Ken Arok dan Ken Dedes (saya lupa abad keberapa, yang jelas sudah lama sekali bukan?)

Tidak mungkin kalau Pramoedya mampu membuat masterpiece tersebut tanpa membaca sejarah.

Karena banyak sekali aspek sejarah yang mesti dipelajari.

Jadi dalam beberapa kasus, belajar sejarah juga bisa menginspirasi orang yang pintar menulis cerita untuk membuat sebuah masterpiece.

8. Meningkatkan Rasa Persatuan Bangsa


Setiap bangsa adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan.

Dan kesamaan-kesamaan itu dicatat oleh sejarah. Termasuk Indonesia.

Apa kesamaan kita, dari Sabang sampai Merauke?


  • Sama-sama menderita dijajah Belanda (dan bangsa Barat lain)
  • Sama-sama berjuang untuk lepas darinya
  • Memiliki tujuan yang sama : merdeka
  • Memiliki sejarah masa lalu yang berkaitan erat


Jika kita belajar sejarah, otomatis kita akan ketahui hal-hal seperti itu.

Mungkin anda tidak sadar. Tapi beberapa bukti seperti “oh… ternyata dulu aceh, demak, dan ternate pernah ngelawan portugis ya!” membuat kita merasa lebih erat sebagai bangsa.

9. Bisa Belajar Kepemimpinan



Ada banyak sekali peristiwa sejarah yang mencatat kepemimpinan hebat.

Sebut saja Sukarno, Sultan Mehmed, atau Nabi Muhammad.

Apa yang bisa kita pelajari? Sangat banyak! Telah ditulis teladan-teladan kepemimpinan dari orang-orang tersebut. Apa yang mereka miliki, bagaimana mereka berusaha, apa keutamaan mereka.

Darisitu kita bisa contoh teladan-teladan yang baik untuk jadi pemimpin.

10. Bisa Melihat Dunia dari Berbagai Sudut Pandang


Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan.

Disaat satu pihak yang menang, yang lainnya kalah. Disaat satu pihak mendapat keberlimpahan, satu pihak lainnya mendapat kekurangan.

Disinilah berbagai sudut pandang datang. Dari peristiwa sejarah yang kelam.

Bagaimana rasanya jadi orang Belanda abad 19 sampai 20? Merasa bahagia, senang, tapi tidak tahu penderitaan rakyat karena imperialisme bangsanya.

Bagaimana rasanya jadi orang Indonesia setelah melihat penderitaan rakyat Timor dari sudut pandang mereka?

Darisinilah kita lihat berbagai sudut pandang. Bagaimana peristiwa imperialisme Belanda itu dimata orang-orang Belanda dan bagaimana di mata rakyat Indonesia.

Di satu sisi kita melihat semua orang Belanda pada abad 20 itu sebagai bajingan. Di sisi lain ada juga orang Belanda merasa simpati.

Di satu sisi kita melihat rakyat Timor tidak tahu terima kasih. Tapi disisi mereka?

Itulah gunanya sejarah. Fakta-fakta yang terpampang.

Dan kita hanya harus jujur dan menerima sejarah itu. Baik atau buruknya.

11. Memunculkan Rasa Empati

munculnya empati saat belajar sejarah


Seperti nomor 10, banyak sekali sejarah penderitaan.

Misalnya sejarah Yahudi di Jerman.

Dari berbagai sudut pandang kita melihat bagaimana nasib mereka pada masa Hitler. Mungkin kita melihat mereka sebagai bajingan, tapi bagaimana perasaan mereka saat itu? Bagaimana jika kita ada disana?

Dari catatan Soe Hok Gie kita melihat wajah Indonesia tahun 60-an, penderitaan rakyatnya.

Dari catatan Tan Malaka kita lihat nasib kuli kontrak pada masa Belanda dan romusha pada masa Jepang.

Semua itu membuka mata hati kita. Membuat kita jadi lebih perasa. Yang kemudian memunculkan rasa empati pada kehidupan sehari-hari.

12. Memberi Kekuatan Mental


Kekuatan mental ini bisa berbentuk apa saja.

Contohnya :


  • Setelah membaca biografi Sultan Mehmed, semangat saya untuk belajar bertambah kuat
  • Setelah membaca komik biografi Isaac Newton, saya jadi giat belajar fisika
  • Setelah membaca sejarah perjuangan kemerdekaan, saya jadi tidak pantang menyerah
  • Setelah membaca biografi Mohammad Hatta yang suka baca buku, saya jadi terpacu untuk makin giat baca buku
  • Setelah membaca mengenai keberanian Soe Hok Gie, saya memiliki kepercayaan diri lebih
  • Dan sebagainya…


13. Menambah Kosakata



kosakataMungkin ini terdengar klise.

Tapi sadar atau tidak, makin sering anda belajar sejarah, makin banyak kosakata yang anda tahu.

Dan kosakata tersebut tidak hanya sekedar ‘tahu’, tapi ‘tahu benar’.

Kenapa bisa ‘tahu benar’? Karena saat belajar sejarah, kita tidak lihat KBBI! Tapi lihat langsung contohnya, dampaknya, dsb.

Misalnya apa? Revolusi, komunisme, marxisme, kapitalisme, imperialisme, proletar, dsb.

Dan secara tidak langsung, hal tersebut juga membuat kita untuk tidak jadi orang yang sok tahu.

14. Meningkatkan Kualitas Memori


Yang ini tak perlu banyak dijelaskan. Sudah jelas bukan?

1. Belajar sejarah = mengetahui berbagai peristiwa.

2. Faktor peningkatan kualitas memori = tahu banyak peristiwa.

3. Berarti, belajar sejarah = meningkatkan kualitas memori

15. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi


Belajar sejarah, sama seperti belajar yang lain-lain juga perlu fokus dan konsentrasi.

Saat belajar sejarah kita mesti menggali informasi dari banyak buku, tulisan, dll. Itu membutuhkan konsentrasi dan fokus.

16. Memperluas Pikiran


Belajar sejarah berarti mengetahui banyak sekali peristiwa-peristiwa dan pemikiran dari latar belakang yang berbeda.

Pemikiran-pemikiran dan peristiwa tersebut akan membuka pikiran kita, memperluasnya.

Kita jadi tahu penyebab-penyebab dari peristiwa sejarah dan pemikiran dibaliknya. Hal tersebut jelas akan menambah wawasan dan memperluas pikiran.

Misalnya :


  • apa yang menyebabkan revolusi di Indonesia
  • apa yang menyebabkan keruntuhan Majapahit
  • apa yang menyebabkan kejayaan Napoleon
  • apa yang menyebabkan revolusi prancis
  • apa yang menyebabkan revolusi kaum proletar


Semua pertanyaan-pertanyaan inilah yang kita cari dan dapatkan saat belajar sejarah. Dan bersamaan dengan itu berkembanglah pikiran kita.

Lihat saja pemikir hebat bangsa ini, Ir. Sukarno. Kata-kata “jangan sekali-kali melupakan sejarah” tidak datang dengan sendirinya bukan?

17. Membantu Kita untuk Berpikir Kritis



berpikir kritisDengan melihat sejarah berarti melihat berbagai sudut pandang.

Hal ini mengharuskan kita untuk mengolah informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh sesuatu.

Jadi, kita belajar untuk melakukan analisa terlebih dahulu sebelum menyimpulkan.

Sehingga tidak dengan mudah mengatakan jika “semua orang Belanda itu jahat”, “Majapahit adalah simbol persatuan nusantara”, dsb.

Mengenai persatuan nusantara, saya sudah menulisnya di artikel : 4 Momen Dahsyat Persatuan Nusantara yang Harus Diketahui Rakyat Indonesia

Tapi lihat orang sekarang. Mudah sekali men-cap seseorang dan percaya dengan judul-judul bombastis dari media mencurigakan.

Itulah salah satu pentingnya belajar sejarah.

18. Meningkatkan IQ

tingkat kecerdasan


Kenapa belajar sejarah bisa meningkatkan IQ?


  • Mendapat pengetahuan baru
  • Melatih untuk berpikir dan berandai-andai terhadap suatu permasalahan masa lalu
  • Berpikir abstrak (harus klasifikasi, analisa, berlogika, dsb. sederhanya, bukan hanya belajar permukannya saja)


Tapi yang harus anda ingat, maksud dari belajar sejarah adalah mengetahui suatu sejarah dan seluk-beluknya. BUKAN menghafal!

Karena dengan sejarah kita belajar untuk melihat problem masa lalu.

Sedangkan dengan menghafal, kita tidak ‘berpikir’ dan tak akan pernah tahu masalah yang sesungguhnya.

19. Membuat Kita Lebih Sering Berpikir


Dengan melihat problem masa lalu saat belajar sejarah, otak kita jadi lebih aktif untuk berpikir dan menganalisa (bukan menghafal!)

Dan kadang kita bisa menemukan peristiwa yang mirip saat kita belajar sejarah antara peristiwa A dan B, atau bahkan peristiwa pada masyarakat saat ini.

Hal ini merangsang kembali otak kita untuk berpikir.

20. Membuat Kita Lebih Percaya Diri


Dengan belajar sejarah, ada banyak sekali kosakata (lihat contoh nomor 13), pengetahuan, dan wawasan yang kita punya.

Semua hal ini tentu saja membuat kita lebih percaya diri dalam masyarakat atau suatu kelas diskusi.

21. Menambah Habit [Kebiasaan] Baru yang Baik


Kalau kita belajar sejarah tokoh-tokoh besar, pasti punya banyak kebiasaan yang patut dicontoh.

Yang paling banyak tentu saja : mereka suka membaca buku.
Ada lagi? Carilah pelajaran apa yang mereka suka. Bagaimana sikapnya sehari-hari.

Hal-hal tersebut akan menjadi contoh buat kita. Dan memberi kita habit atau kebiasaan baru untuk dilaksanakan sehari-hari.

Okay, itu dia 21 manfaat belajar sejarah, menakjubkan bukan?


Sekarang, darimana saya harus mulai belajar sejarah?



Okay, yang harus anda ingat pertama-tama adalah sejarah bukan hafal-menghafal. (Lihat lagi contoh nomor 18)

Nah, pertama adalah anda bisa belajar sejarah dari baca buku. Yups, buku.

Nggak suka baca buku?

Oke, baca dulu deh komik-komik. Meski isinya tidak terlalu lengkap, tapi komik sangatlah asik untuk dibaca. Misalnya komik biografi tokoh.

Lalu cobalah untuk belajar sejarah dari buku. Pertama-tama mungkin malas. Tapi lama-lama kita akan merasa suka karena melihat peristiwa-peristiwa hebat dari buku yang kita baca.

Buku-buku yang kita baca tidak harus berorientasi pada sejarah. Bisa juga buku pemikiran pada masa lampau, atau buku sastra yang terikat dengan sejarah. Meski fiksi, tapi bisa membuka mata kita akan keadaan sejarah pada masa tersebut.

Misalnya :


  • Pergulatan Menuju Republik
  • Catatan Seorang Demonstran
  • Arok Dedes (sastra)
  • Para Priyayi (sastra)
  • Dan sebagainya…

Selanjutnya soal buku, bisa cari di Goodreads.


Selain itu, baca juga artikel-artikel tentang sejarah yang seru dan mengasyikkan. Di Indonesia saya belum menemukan website khusus seperti itu (kalau ada share di kotak komentar, akan saya masukkan), mungkin saja KuliSastra jadi salah satunya. :P

Tapi, ada baiknya juga baca-baca di Wikipedia karena referensinya banyak. Kabarnya sih, kalau Wikipedia versi inggris lebih bagus lagi.

Bisa juga belajar dari situs tanya-jawab seperti Quora. Tapi bahasa Inggris – memang, anda akan tahu lebih banyak kalau bisa bahasa inggris.

Ini salah satu screenshoot dari Quora :

tanya jawab di quora


Nanti, saya akan buat lebih lanjut deh mengenai persoalan belajar sejarah ini.

Untuk sementara ini, anda sebaiknya mulai belajar sejarah. Dan sebulan lagi lihatlah kembali artikel ini : baca satu-satu dan rasakan manfaat yang telah anda dapatkan.

Oya, apabila menurut anda artikel ini berkualitas dan patut dibaca, saya mohon bantuan anda untuk nge-share artikel ini (tombol ada di samping artikel, tidak akan muncul kalau anda mengaktifkan AdBlock anda). Thanks!










Tidak ada komentar :

Posting Komentar

4 Momen Dahsyat Persatuan Nusantara yang Harus Diketahui Rakyat Indonesia

Tidak ada komentar
persatuan nusantara


Jika anda belajar sejarah, anda akan tahu bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.

700 tahun lalu kerajaan-kerajaan di Indonesia begitu ditakuti. Sebelum bangsa Barat datang...

Dan bangsa Barat itu akhirnya dihancurkan oleh persatuan rakyat Indonesia atas satu tujuan yang sama : kemerdekaan! Kuncinya ada di PERSATUAN.

Tapi jangan kira persatuan Indonesia baru lahir sejak abad 20. Jauh sebelum itu sudah ada peristiwa penyatuan Nusantara. Sampai era kemerdekaan, sedikitnya sudah saya temukan 5 peristiwa dahsyat bersatunya Nusantara.

Kelimanya lahir dari 3 era yang berbeda. Ide-nya tak selalu sama, eksekusi-nya pun tidak. Tapi kelima peristiwa tersebut saling berkaitan dan saling mendukung untuk membentuk kemerdekaan sampai saat ini.

Satu persamaannya : persatuan itu selalu jadi jalan dalam kejayaan masing-masing.

Inilah kelima peristiwa tersebut...

1. Sumpah Palapa dan Invasi Majapahit


patung gadjah mada


Sumpah Palapa adalah sumpah yang diucapkan Gadjah Mada saat pengangkatannya sebagai Patih Majapahit. Terjadi sekitar tahun 1336 Masehi.

Isinya diketahui dari kitab Pararaton. Yaitu :

Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang (Malaysia), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura), demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa.

Masih menjadi perdebatan apakah Majapahit benar-benar menguasai Nusantara, wilayah Nusantara yang dikuasai Majapahit-pun masih jadi perdebatan ahli sejarah. Ada 2 pendapat besar yang dikemukakan mengenai hal ini :

Pertama, Majapahit berusaha menguasai Nusantara dengan invasi-invasi. Untuk menjadikan semua daerah yang diinvasi itu sebagai wilayah Majapahit, jadi dibawah kekuasaan Majapahit. Hal ini tentunya tak ada bedanya dengan penjahan Belanda di Indonesia selama ratusan tahun.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. (Diambil dari Wikipedia)

Kedua, hubungan Majapahit dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara bukanlah antara yang menjajah dan dijajah. Akan tetapi sebagai bentuk kerja sama dalam satu kesatuan - dalam bentuk persahabatan. (Diambil dari National Geographic Indonesia)

Kedua hal tersebut masih jadi kontroversi berkepanjangan. Dan keduanya tentulah menunjukkan hal yang sangat bertolak-belakang. Antara Majapahit sebagai penjajah untuk menyatukan Nusantara, atau Majapahit sebagai pelopor kesatuan Nusantara.

Meski begitu, jika mengacu pada Sumpah Palapa, jelas sekali ada semangat untuk melakukan invasi (penjajahan) oleh Gadjah Mada. Dan didalam kitab Pararaton pun sempat disinggung serangan Majapahit ke Sunda.

Jadi, kalau kita ambil nilai tengah, maka dapat disimpulkan jika Majapahit mungkin terus melakukan invasi ke daerah-daerah Nusantara namun dengan banyak sekali cara selain penaklukkan. Seperti kerja sama politik dan persekutuan.

Mungkin ada beberapa wilayah yang sepenuhnya dibawah kendali Majapahit, ada pula yang hanya melakukan sebatas kerja sama. Karena saling rebut kekuasaan adalah hal yang wajar pada masa kerajaan tersebut.

Jadi, semua masih diselubungi misteri. Belum ada kepastian...

Meski begitu, invasi atau tidak, persatuan Nusantara memang sudah ada sejak 700 tahun yang lalu.

Dan kalau anda masih penasaran. Inilah wilayah Majapahit menurut kitab Negarakertagama yang masih jadi perdebatan :

peta wilayah majapahit








2. Aliansi Tiga untuk Menumpas Portugis

aliansi tiga nusantara

Peristiwa kedua yang tidak boleh dilupakan adalah aliansi tiga. Pernah mendengarnya?

Intinya, aliansi tiga adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perjanjian persekutuan antara tiga negara untuk tujuan politik.

Beda dengan peristiwa Majapahit yang masih terselubung misteri, peristiwa ini penuh dengan kejelasan.

Sayangnya, peristiwa ini justru kurang diekspos. Entah apa alasannya. Beda dengan peristiwa Sumpah Palapa yang sudah anda dengar berkali-kali, peristiwa ini mungkin baru pertama kali anda dengar.

Oke, jadi peristiwa atau momen aliansi tiga terjadi sekitar abad ke-14 dan 15. Yang dibentuk oleh 3 pilar utama kerajaan Islam di Nusantara pada masa itu, yaitu Aceh di Barat, Demak di Tengah, dan Ternate di Timur. Dan pada periode aliansi tiga ini, ketiga kerajaan tersebut sedang mengalami masa kejayaan.

Jadi, kekuatan mereka sangat dahsyat dan mewakili setiap kekuatan Nusantara disetiap wilayahnya. Pada masa itu juga, Islam adalah poros utama kekuatan Nusantara.

Apa hanya itu, bukti bahwa persatuan nusantara ada?

Tidak hanya itu! Mereka tidak hanya sekedar bekerja sama. TAPI juga memiliki satu tujuan yang sama dan penting, yaitu : MEMBENDUNG SEPAK TERJANG PORTUGIS. (Pada masa itu Belanda belum ada)

Sepak terjang Portugis pada masa itu

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Portugis selalu berusaha untuk memonopoli perdagangan di Indonesia.

Terutama di Aceh, Demak, dan Ternate yang maju ekonominya. Mulanya, Portugis bersikap baik tanpa gelagat memonopoli perdagangan. Perjanjian-perjanjian dibuat untuk itu. Tapi perlahan-lahan justru Portugis melanggar perjanjian.

Maka pecahlah perlawanan-perlawanan dari Aceh, Demak, dan Ternate. Dan atas tujuan yang sama, dibentuklah aliansi tiga.

Bagaimanakah dampaknya?

Melalui peperangan-peperangan, kekuasaan Portugis berhasil ditumpas. Kemenangan terbesar ada pada kesultanan Ternate yang berhasil meraih kemenangan 100% terhadap Portugis melalui aliansi tiga.

Portugis pun terusir dari bumi Nusantara dan pergi ke Timor dan sebagian lagi ke Malaka...

Kemenangan rakyat Ternate tersebut merupakan kemenangan pertama putra-putra Nusantara atas kekuatan Barat. Kemenangan tersebut dipuji Buya Hamka karena mampu menunda kedatangan bangsa Barat ke Indonesia selama 100 tahun!

Tidak ada sumber yang pasti mengenai kapan bermula dan berakhirnya aliansi ini. Tapi kemungkinan besar terhenti setelah kejatuhan Demak pada 1548.

Sayang sekali jika peristiwa sejarah ini kurang diekspos. Padahal sangat besar pengaruhnya terhadap bangsa.

3. Kebangkitan Nasional dan Tumbuhnya Intelektual Indonesia


Setelah masa kebesaran Majapahit dan kerajaan Islam, Indonesia terkubur.

Datangnya Belanda pada tahun 1602 lama-kelamaan malah menjadikan Indonesia daerah jajahan.

Ratusan tahun lamanya rakyat menderita. Sangat menderita...

Pajak tanah, kerja rodi, tanam paksa, penindasan-penindasan, perampasan hak, pembodohan rakyat, dst. adalah penyiksaan Belanda di Indonesia.

Bagaimana mau melawan kalau rakyat Indonesia bodoh semua dan tak ada kesadaran untuk lepas dari belenggu? Tapi ternyata masih ada jalan. Ada celah-celah bagi pertumbuhan intelektual (kaum terpelajar) Indonesia. Dan dari intelektual inilah kemerdekaan bisa diraih.

Mereka memiliki semangat tinggi. Pikiran terbuka, dan wawasan yang luas. Masa keemasan Indonesia sebelum penjajahan-lah yang jadi inspirasi mereka. Juga pergerakan nasional lain dari negara yang terkena belenggu penjajahan.

Maka, kita harus mulai dari intelektual. Darimana mereka lahir?


sukarno dan intelektual indonesia


Mereka lahir dari pendidikan Barat! Dari Belanda sendiri! Awalnya, Belanda butuh pegawai dan mandor yang bisa membaca dari kalangan pribumi. Maka dibuatlah sekolah untuk pribumi.

Darisinilah golongan intelektual lahir. Sumber saya tidak banyak, tapi dari buku 'Tan Malaka : Pergulatan Menuju Republik' saya bisa tahu kalau waktu itu pendidikan Barat untuk kalangan pribumi cukup maju.

Terlebih lagi, ada orang-orang Barat yang simpati terhadap Indonesia. Sebut saja Douwes Dekker alias Multatuli. Mereka memunculkan ide untuk menyekolahkan putera Indonesia ke Belanda.

Dalam kasus G.H Horensma, guru Tan Malaka berkebangsaan Belanda, ia menyekolahkan Tan Malaka ke Belanda. Di Belanda-lah Tan Malaka bersekolah dan kemauan untuk merdeka makin mantap dalam dirinya melalui pengaruh partai-partai waktu itu.

Di Belanda sendiri, Partai Komunis-nya mendukung kemerdekaan Indonesia.

Jadi, darisitulah muncul intelektual Indonesia. Rata-rata mereka memang bersekolah di Belanda, sebut saja Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Sjahrir, atau intelektual lain seperti Ki Hadjar Dewantara dan Muhammad Yamin.

Pendirian Sekolah-Sekolah

Abad 20 adalah era-nya kebangkitan nasional Indonesia.

Setelah muncul intelektual-intelektual, datang lagi pendirian sekolah-sekolah dari orang Indonesia asli. Tujuannya, tentulah memerdekakan Indonesia dan menanamkan nasionalisme. Ada juga sekolah-sekolah Islam.

Jumlahnya masih sedikit dan dibawah pengawasan pemerintah Belanda. Misalnya sekolah Ki Hadjar Deantara dan sekolah SI dibawah Tan Malaka. Akhirnya, keduanya ditangkap dan diasingkan oleh Pemerintah Belanda.

Munculnya gerakan organisasi politik

Organisasi pribumi pertama di Indonesia ialah Budi Utomo. Organisasi ini tidaklah bergerak dalam politik.

Baru setelah itu mulai muncul organisasi-organisasi yang bergerak dalam politik. Seperti Sarekat Islam (1911) dan Indische Partij (1912). Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Belanda juga membuat organisasi Partai Nasional Indonesia.

Pada masa itu pula Sarekat Islam begitu mengakar. Dengan bergabungnya PKI dengan Sarekat Islam, memunculkan rasa nasionalisme tinggi meskipun banyak pemimpin mereka dibuang dan dipenjara.

Dalam pembuangannya pun, ada juga tokoh yang mendapat simpati. Seperti Tan Malaka yang setiap pidato-nya saat pembuangan di Belanda selalu dihadiahi tepuk tangan. Tujuannya satu : memerdekakan Indonesia.

Rasa nasionalisme mulai muncul dimana-mana.

Dan peristiwa yang tak boleh dilupakan adalah Sumpah Pemuda tahun 1928...

Menghasilkan ikrar yang dahsyat :

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

4. Akhirnya Puncak Persatuan : Kemerdekaan!


Pada akhirnya, Belanda menyerah pada 1940. Posisi penjajah diteruskan pada Jepang.

Tapi, Jepang membuat beragam tipu muslihat. Berusaha menipu Indonesia dengan janji-janji memberikan kemerdekaan. Padahal rasa nasionalisme sudah melambung tinggi.

Tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta memilih mengikuti Jepang. Tapi tokoh-tokoh muda mendesak supaya terjadi kemerdekaan. Maka, terjadilah peristiwa Rengasdengklok (anda pasti tahu).

Dan proklamasi dilaksanakan pada 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka.

Puncak persatuan terjadi. Banyak peristiwa mempertahankan kemerdekaan setelahnya. Tapi sampai sekarang NKRI tetap utuh.

Buku-Buku pada Masa Itu yang Mesti Dibaca

kumpulan buku pemikiran


Ada banyak karya yang dihasilkan pada masa pergerakan nasional. Berdasarkan Goodreads, ada beberapa buku bagus untuk dibaca dan dipelajari. Kesemuanya tentu saja dapat memberi gambaran akan keadaan masa itu dan kita dapat menangkap pemikiran hebat para founding father bangsa Indonesia :



(klik link untuk melihat review)

Dari kesemua buku tersebut, hanya 2 yang saya temui di toko buku : Madilog dan Dari Penjara ke Penjara. Saya baru beli Madilog - maklum, bocah seperti saya mana bisa beli buku banyak-banyak. Hahaha.

Sekian...


Akhirnya, selesai juga artikel ini...

Saya harap dapat menyadarkan mata kita semua akan perjuangan bangsa kita. Menunjukkan jika persatuan mampu meraih kejayaan bangsa ini.

Sekarang, sisanya adalah bagaimana kita memajukan pikiran kita untuk 'menaklukkan' bangsa lain. Banyak baca buku, banyak belajar dan mengajar. Dan jujur.

Itu semua akan membawa kita menuju bangsa yang besar. Bangsa yang hebat! Perubahan akan datang dari kita sendiri.

Terakhir, jika menurut anda artikel ini cukup bagus untuk menambah wawasan : share-lah ke social media. Like, tweet, dan +1 artikel ini (ada tombolnya dibawah).

Atau kalau anda blogger, kasih link di blog anda menuju artikel saya kalau menurut anda artikel ini cukup bagus. Okay?

Terima kasih!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar